Monday, April 20, 2009

Suroboyoku...

Seorang teman baik baru aja balik dari Indonesia, liburan with her spouse. They happened to pay a short visit to Surabaya, my hometown. Her spouse told me about the poorly-maintained historic sites at the city.

Lalu?

Jadi keinget2 aja tentang hal2 yg biasanya aku lakukan kalau lagi pulang ke Surabaya. Rarely do I visit historic sites and museums. Jangankan historic sites, public spaces seperti mall, kebun binatang, taman.. - oh wait, yes I forgot: tidak ada taman di surabaya :D - .., dan pantai pun bukan objects of my preference. I only go to mall to buy stuff that I need to take home (Holland home, I mean). And I avoid zoo in Indo because I'm against them. Seeing animals in their bad shape, diberi makan tidak semestinya dan tidak diperhatikan kesehatannya, hanya akan membuat aku menangis. I probably still consider visiting zoo in Holland (karena disini walau dikurung binatang2nya at least masih sehat dan gemuk), but definitely not in Indo.

And the heritage, the museums, the "tourist" spots? Nope. It will only break my heart, seeing those "tourists" memperlakukan tempat2 itu dengan semena-mena. Plus, trust me, museums in Surabaya gak laku. Terakhir aku pergi ke musium Mpu Tantular, kesan yg aku dapat hanya debu yang menumpuk dan barang2 perunggu yang kehilangan kilaunya. Sedih, cuma itu yang aku rasakan. Apalagi kalau ke heritage sites seperti Trowulan, bekas kerajaan Majapahit di pinggir Mojokerto, which I did actually visit. Sedihnya saat itu, melihat tempat dimana dulu berdiri kerajaan yang diagung-agungkan sebagai kejayaan Nusantara di masa lampau, tidak dirawat dengan semestinya.

Makanya, kadang aku juga bingung. What makes Surabaya "So Surabaya" for me? I guess going home, in my sense, is merely nostalgic needs. Kangen keluarga, teman-teman lama, kangen masakan rumah, kangen "suasana". That, by far, defines my sense of belonging.

Jadi, kalau ada teman bule yang minta rekomendasi "things to do in Surabaya", biasanya aku sarankan: just explore the local experience. Do what the locals do: explore the kampung, eat at the warungs. Enjoy the local ambience, and most importantly: the food. Blusukan, bahasa jawanya. Yah... bagiku itulah yang terbaik yang bisa ditawarkan kampung halamanku. Walaupun aku paham sih... blusukan ini agak2 sulit kalau anda tidak lancar ngomong jawa Suroboyoan, memiliki tampang lokal dan "menyamar" (baca: ride on a motorbike and wear nothing but jins buluk, kaos gombrong & sandalan :p).

Speaking of East Java in general, is another case. Jawa Timur punya alam pegunungan yang cantik, yang membuat propinsi ini potensial dalam Ecotourism. Nature trekking, IMHO, is the creme de la creme of its tourist attraction. Coba pergi ke Malang dari Surabaya lewat jalur Pacet, Mojokerto. Lewat di kaki Gunung Semeru.... Subhanallah, indah sekali. Sunrise in Pananjakan, "sand-surfing" at Bromo. Wisata Bahari Lamongan. Kalo suka pantai, Tuban juga bagus, makan ikan laut di pinggir pantainya slrrp... dijamin lebih nyaman dan tentram daripada di Jimbaran (kotanya juga unik, ada klenteng yang pake simbol kepiting instead of naga.. hi hi hi). Desa Tengger - altho agak susah masuknya karena masyarakat desa ini cukup tertutup (alhamdulillah dulu sempet kesana karena study tour SMA). Pengen liat upacara Kasada-nya.. hiks. Ah masih banyak lagi yang belum sempet kukunjungi. Batu, Tretes & Trawas, the most common destination, dulu sih bagus jaman aku kecil. Sekarang udah terlalu penuh, ambiencenya ga enak lagi, kurang tranquil. Bagiku, Tretes-Trawas-Batu layaknya Kuta-nya Bali. Padat, dan overrated.

Next time kalau pulang pengen ajak cah Semarang ini ke Pacet, dan naik lagi ke lereng gunungnya. Nature trekking ke persawahan dengan pemandangan latar yang hebat: gunung Semeru dan anak2nya. Moga2 bisa terlaksana :)

2 comments:

PRIMADIKA said...

Musium MPU Tantular sudah nggak berfungsi. Kalau wisatawan asing mengenal musium ya house of sampoerna. sayang under 18 nggak boleh masuk

a.k.a. Nez said...

ya to Prim? ck ck ck, sayang ya.

Hmm.. ide yg bagus house of sampoerna. jadi inget ak blm sempet coba mampir sana. next time aaah