Terkadang nature manusia dalam menstimulasi otaknya agar berkreasi itu memang aneh. Yang paling umum misalnya bisa dilihat dari gaya bekerja orang-orang di bidang kreatif: no 9-5 working hour. Atau seperti mengutip salah satu dosen saya oom Joris de Jong, "a lot of things in my life happens at 3 in the morning" hehe. In my case, sekali start mengerjakan satu desain bisa semalam suntuk, alias ga bisa distop. Kalo distop malah idenya mandek. Alaaah, kok malah jadi curcol yaks??! Hehe. OK, cukup. Yang mau saya bahas di postingan ini bukan curcol saya soal begadang, don't worry :D Saya mau membahas nature yang lain: yaitu untuk bisa aktif berkreasi kita harus jadi orang yang senang melirik kerjaan orang lain.
Hah?
Maksudnya melirik disini ya bukan melirik ala anak sekolahan kalau ulangan yah, alias melirik diam-diam lalu meniru plek. Hehe. Melirik maksudnya: melihat karya-karya orang lain, menyelidiki proses dibalik pembuatan karya itu, lalu meniru proses tersebut - tentunya dengan menambahkan sendiri hal-hal yang sesuai dengan style kita sendiri.
Semakin banyak karya orang lain yang kita lihat, semakin sering kita terinspirasi. And fresh inspiration, are like food for creativity. A must! Otherwise, eksplorasi yang kita lakukan bakal mandeg disitu-situ aja.
So, bisa jadi bukan kebetulan, misalnya, kalau video klip A mirip dengan video klip B yang sudah muncul beberapa tahun sebelumnya. Atau gaya menulis si X mirip dengan penulis tenar si Y. Kemungkinan besar ya si X ini sering membaca buku-buku si Y dan akibatnya gaya menulisnya jadi terpengaruh banyak. Contoh lain yang lagi banyak dibicarakan: banyak cewek Indonesia yang bikin fashion blogs setelah Diana Rikasari tenar. Menurut saya? Hal-hal seperti itu ya sah-sah saja, selama yang ditiru hanya sekedar jadi influence bagi si peniru. Yang tidak benar adalah orang-orang yang sekedar niru dan tidak melakukan usaha lebih lanjut untuk membuat apa yang mereka bikin beda.
Now, talking digital art. Kinetic typography, misalnya. Style ini dipopulerkan motion graphic artist Saul Bass pertama kali di tahun 1950-60-an, lewat opening credit yang dia desain untuk banyak film. Salah satunya opening sequence untuk film Anatomy of a Murder. Saul Bass lantas menginspirasi motiongrapher lain untuk menggunakan kinetic typography. Hasilnya, ya sekarang ini banyak yang menggunakan gaya yang sama. Ada yang ingat opening title untuk film Catch Me If You Can? Salah satu influence Olivier Kuntzel & Florence Deygas, motion designernya, ya Saul Bass itu tadi. Tapi lihat dan bandingkan keduanya - kita bisa temukan gaya yang sama, tapi tetap dengan feel yang berbeda. Artinya walaupun terpengaruh dengan Saul Bass, Kuntzel & Deygas bisa menampilkan ciri khas mereka sendiri. Dan berhasilkah mereka? Pastinya.
So, people. Get your dose of inspiration today and be influenced. But remember: find your own style :)
*pics: from brandnewwoo.blogspot.com and electronicbookreview.com
**P.S. buat yang kebetulan nyambung di bidang yg sama dg saya, here are some of my daily dose of inspiration - hope these would help getting you inspired :)
- Design Sponge (my fave, lebih ke design in general - selain graphic dan fotografi ada interior design sampai resep!) : http://www.designspongeonline.com/
- Design Snack: http://designsnack.com/
- Creative Review: http://www.creativereview.co.uk/
- I love design: http://www.ilovedesign.com/nl/
4 comments:
you have to bring up that diana rikasari thing dont you? :P
LOL. kan I brought up the copycats, bukan diana-nya. The dianarikasari-ish fashion blog thing...
so yeah, I just had to bring that up. mwehehe :D
dateng ke blog mbak dari artikel di kaskus dan menurutku blog mbak bagus! aku sukaaa! :D
aw aw aww.. tersanjung nih akuu... hahahahah. makasiiih, mampir2 lagi ya ;D
Post a Comment