Thursday, September 23, 2010

Jackpot - part 2


....So, where was I? Hahaha, maap2, kemarin malah jadinya ga nerusin post. Thanks ulms (and others) yg sudah sabar menunggu :D


End of July: Testpack Moment

Masih inget banget tanggalnya: 26 Juli. Hari Senin. Jam 3 siang, seperti udah diniatin dari hari Sabtu, meluncurlah diriku ke Dirx. Pilih pilih testpack sambil sedikit melotot ngliat harganya. Paling murah 7,5 eur saja T_T

Pulang ke rumah, sengaja menunda sampe sore banget untuk pake testpacknya, supaya deketan dengan si Komar pulang kantor. "Nanti ah, jam 17.30," batinku (padahal benernya udah nggak sabar). Akhirnya jam menunjukkan jam 17.30. Langsung aku:

1. Siapin wadah kaca bekas augurken/ acar dari supermarket, untuk menadahi kencing;
2. Ga lupa wadahnya dicuci dan dilap sekali lagi supaya bersih.
3. Siapin kamera untuk motret hasil testpack kalo ternyata positif (buat kenang2an...).
4. Buka kemasan testpack, baca petunjuknya baik2.
5. Pasang stopwatch HP.
6. Action :D

Sesuai petunjuk, saya harus biarkan si testpack "bereaksi" selama 3-5 menit baru boleh baca indikatornya (dan ga boleh lebih dari 10 menit karena hasilnya ga akan akurat). I decided to leave the bathroom, while mungkin bbrp orang lebih suka duduk memandangi si testpack sampai garis itu lamat-lamat terlihat. I didn't; I chose to just surprise myself. So I went back in after 5 mins, et voila!

Reaksiku? Bahagia dong, sampai berkaca-kaca :') Pake acara lompat kesenengan segala, hihi. Langsung foto-foto deh.

Komar got home round 15 mins later, dan langsung nanya: "Gimana? Udah test?"
"Belum, habis gini", aku jawab - bohong.
"Ooh", katanya.

Tapi tentu saja dong deh, waktu dia lagi sibuk nglepas jaket dan sepatu dll, aku sodorin kamera yg mendisplay foto si garis dua. Reaksinya? So happy, langsung meluk aku kenceeeeeng dan lamaaa banget :') Bahkan dia minta liat sendiri si testpack bersejarah yang kebetulan belum aku buang. Setelah dia puas ngliatin testpacknya, tentu saja dibuang hehehe.


August: mual (tapi tetap ceria...)

Pretty much bulan Agustus diawali dengan kehamilan kebo. Ga pake mual, muntah, lemes, pengennya makan aja kayak kebo. Sama seperti minggu-minggu sebelumnya, nafsu makanku menggila. Dan suddenly menyukai sayur dan buah, padahal ampun deh sebelum hamil susah banget makan sayur. Masih keinget aku tiba-tiba di siang bolong ngidam pecel. Langsung lah aku kukus kol, buncis, kentang, lalu mengeluarkan persediaan bumbu pecel Madiun. Makan pecel pake nasi dan ayam goreng; lahapnya gak karuan.

Sempet kepikiran, ini yang diperut
baby cuek kali ya. Gak menyusahkan emaknya hehe.


Tapi, pertengahan Agustus masuk minggu ke 6 datanglah dia. Perasaan mual dan gampang enek. Mulailah drama itu dimulai: gak kuat bau bawang putih. Gak kuat bau bawang-bawangan ditumis. Sebel kalo kulkas dibuka (ga seneng baunya). Sempet ikut puasa 3 hari pertama, tapi akhirnya ga lagi karena kasian baby; ga puasa aja emaknya dah males makan apalagi kalo puasa.

Lucky me, aku masih bisa "maksa" diri sendiri untuk makan. Lebih menyenangkan lagi: makanan itu blas ga ada yg keluar walaupun makannya sampe nekuk-nekuk muka sekalipun. So, no toilet-hugging session!! ^_^. Sama sekali gak ada yang namanya muntah-muntah. Walaupun makan harus dipaksa, tapi masuk-masuk aja tuh.

Sempet ngliat status teman di FB yg lagi hamil juga, dia sampai hyperemesis gravidarum (muntah-muntah parah sampai ga ada asupan gizi masuk). Duuuuh, alhamdulillah, thanks Allah... kehamilanku jauuuuh lebih enteng. Lanjutkan ya Nak! Hihihihi.


Cari-cari bidan

Bulan Agustus juga diwarnai dengan kunjungan-kunjungan ke rumah temen-temen yang udah punya anak, minta advies hehehe. Terutama advies harus ke bidan mana. Lewat referensi seorang teman akhirnya kami memutuskan ke praktek Verloskundige Amstelveen/Buitenveldert. Praktek team, bidannya ada 4 orang, gantian. Semua masih muda-muda. Yang terpenting: supeeer ramah meladeni pasien bawel satu ini yang banyak pertanyaan ga jelas.

Jadilah bulan Agustus yang ceria ditutup dengan kunjungan pertama ke bu Bidan, ditemani Komar. Kami harus menceritakan riwayat kesehatan keluarga, dan cek up kecil untuk aku (cek tensi - alhamdulillah normal - dan dipegang-pegang perutnya hehe).

Yang bikin aku semakin cinta dengan bu Bidan, beliau sangat pro-ASI. "Nanti kamu harus kasih anakmu ASI ya, apalagi ayahnya ada riwayat asma dan kamu ada riwayat alergi. Penting itu," katanya. Berhubung aku sendiri juga pro-ASI, seneng banget dengernya.


September to Remember


Tanggal 2 September, kunjungan kedua ke bu bidan untuk USG pertama. Deg-deg plas rasanya. Komar sampai ijin setengah hari karena dia ga mau melewatkan momen penting ini.

"Spannend, ya? Hari ini kita akan lihat bayi kamu pertama kalinya...," kata bu Bidan, while she was rubbing my tummy dg gel biru bening yg rasanya dingin2 aneh itu.

Dan ya, begitu alat berbentuk stik itu menempel di bawah pusarku... terlihatlah dia dengan jelas di monitor.

"Ja hoor, geen twijfel!!! Dat is je baby!!!" kata bu bidan.

Our baby, alive and kicking. Yes, kicking! Mungkin masih reflek aja, berhubung dinding rahim tempat dia bersandar jadi bergerak-gerak karena ditoel-toel dengan stik USG. Tapi dia gerak! Tangan-tangan dan kaki-kaki kecilnya paddling kesana-kemari. Wajahnya samar-samar juga udah kelihatan. Matanya masih menutup, tapi eyelidnya ada. Wauw! (But no, kami berdua ga sampe nangis kok, hehehe...)

Keluar dari praktek bidan, me and Komar just couldnt stop smiling. Sambil bergandengan aku tanya dia, gimana perasaannya.

"Ada beneran ih?!!" katanya. Hihihi, so typical Komar :D


Bajuku dulu tak begini...

Sekitar 2 minggu lalu, nafsu makanku kembali. Haha, seneng rasanya sekarang bisa makan lahap lagi, walaupun untuk beberapa jenis makanan kadang masih enek (semisal yang santan-santan gitu). But generally it's getting better.

Beberapa hari ini selalu sibuk ngaca, merhatiin peyut hehe. Sepertinya baby bump-ku mulai kelihatan. Dan tentu saja, celana-celana dan baju ketat udah pensiun dini sejak akhir Agustus, hiks. Now I rely on loose-fitting clothes (babydolls, cardigan gede, t-shirtnya Komar, rok panjang lebar yg nyaman).

Oh ya ada lagi perubahan. Kulitku jadi less berminyak. Bye-bye jerawat! Rambut juga jadi lebih lemes dan gampang diatur.


--------

All in all, sejauh ini bisa disimpulkan kehamilan saya cukup menyenangkan. I only experienced mild nausea symptoms - no vomits. It was indeed such a bless. Berat badan juga ga naik gila-gilaan (or not yet, heheh). Bahkan masuk bulan ke 4, teman-teman dan dosen di kampus belum ada yang nyadar kalau diriku hamil. Habis perawakan juga nggak - atau belum - berubah.

We'll see ;)

2 comments:

Unknown said...

Oh waat leeuukk <3

dan schattig <3

am sorry i wasn't around T_T
pengen ketemu bumil

a.k.a. Nez said...

hehe, you were around kok, it was me who chose to keep it for myself ;)

ternyata cuma gara2 komen di FB aja bisa pada tahu, dasar manusia ya... gosiiip wkwkwk.

thanks perhatiannya ya....